UNSYIAH – (01/08/2019) Santri Insan Qurani, Muthmainnah Hafizah Hanan dan Amiratul Birri Yusuf ikut tampil pada cabang perlombaan debat bahasa arab Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional XV, mulai 28 Juli-1 Agustus 2019 di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Acara dua tahun sekali ini diikuti oleh 2.832 peserta dari 33 universitas di Indonesia.
MTQMN XV memerlombakan 16 cabang perlombaan, yaitu:
- Musabaqah Tilawatil Qur’an
- Musabaqah Tartil Qur’an
- Musabaqah Qira’at sab’ah
- Musabaqah Hifzil Qur’an 5 juz
- Musabaqah Hifzil Qur’an 10 juz
- Musabaqah Hifzil Qur’an 20 juz
- Musabaqah Hifzil Qur’an 30 juz
- Musabaqah Khattil Qur’an Dekorasi
- Musabaqah Khattil Qur’an Kontemporer
- Musabaqah Fahmil Qur’an
- Musabaqah Syarhil Qur’an
- Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an
- Musabaqah Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an Bahasa Arab
- Musabaqah Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an Bahasa Inggris
- Musabaqah Desain Aplikasi Komputer Al-Qur’an
- Musabaqah Pembacaan Kitab Maulid Nabi Muhammad SAW
Ahmad Zaldi Assagaf, dewan hakim MTQMN XV kepada tim jurnalistik OSDIQ Insan Qurani menyampaikan bahwa acara ini diadakan untuk mendorong kampus mencintai serta membumikan al-Quran. Selain itu, acara ini juga dapat menjadi salah satu kegiatan untuk mempopulerkan syariat Islam di kalangan anak muda. “Saya juga memberikan apresiasi yang begitu luar biasa karena ternyata kegiatan ini juga diikuti oleh peserta yang bukan hanya berasal dari perguruan tinggi Islam melainkan juga dari universitas-universitas negeri seperti UI, UM, UNSYIAH dan lain-lain.” jelasnya.
Cabang lomba Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an Bahasa Arab, diikuti oleh 66 peserta dari 33 kampus. Mereka akan dinilai oleh 6 dewan hakim yang telah terpilih dari hasil perundingan para rektor dari seluruh Universitas. Salah satunya Prof. Dr. Said Aqil Al Munawwar. Penilaian pada cabang ini meliputi bahasa, argumen, dalil, hadist, kaedah fiqih, pendapat ulama, tafsirannya, intonasi, dan mimik wajah.
Penanggung jawab acara, Muhammad Ichsan Adnan, mengaku takjub dengan antusiasme peserta. “Sangat luar biasa. Karena rata-rata mahasiswa bukan kuliah pada jurusan bahasa arab, tetapi mereka mampu mendalami kemampuan bahasa Arab. Semoga acara ini dapat membuat seseorang untuk berfikir sistematis, kritis, dan bisa belajar banyak dari pelaksanaan acara ini.” ujarnya.
Sebelumnya MTQMN ini juga pernah diadakan di berbagai kota, seperti Malang, Depok, Padang dan di kota-kota besar lainnya. Dan pada tahun lalu Universitas Malang berhasil meraih gelar sebagai juara umum.
reporter: Adinda Salsabila, Budiadari Zahratuljannah dan Siti Khadijah
Leave A Comment