Daurah Pemantapan Bahasa Arab, Kerja Sama antara Sekolah Berasrama Penuh Integrasi (SBPI) Rawang Selangor, Malaysia dan Dayah Insan Qurani ditutup secara resmi pada Senin (18/11/2019) di Kantor LAN, Banda Aceh.
Dalam rangkaian acara penutupan, Ustadz Irhami Razali, Kepala MA Insan Qurani mewakili dayah menyerahkan cenderamata kepada perwakilan pihak SBPI. Demikian pula Pihak SBPI juga menyerahkan bingkisan yang diterima oleh ustadz Irhami.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, sebanyak 38 siswa SBPI Rawang Selangor Malaysia bersama 7 guru pendamping dan rombongan kepala sekolah mengunjungi Dayah Insan Qurani selama 14 hari.
Baca : Lagi, 38 Pelajar Malaysia Belajar Bahasa Arab ke Dayah Insan Qur’ani
Selama di Aceh mereka diajarkan cara cepat agar bisa berkomunikasi dalam bahasa Arab oleh dewan guru dari Dayah Insan Qur’ani.
Ashraf bin Ahmad Ramzi, salah seorang peserta daurah menyebut, bahwa dirinya bersama dengan teman-temannya yang lain merasa senang belajar dengan guru-guru Insan Qurani karena kerap menggunakan metode yang bervariasi dan menyenangkan dalam mengajar. Seperti menghafal kaidah bahasa Arab sambil bernyanyi, games, juga berbagai trik yang diberikan guru agar mudah dalam menghafal mufradat.
Selain itu, Ashraf menyampaikan jika dia bersama teman-temannya merasa senang berada di Aceh karena makanannya enak. Mereka tidak pernah merasa lapar selama 14 hari berada di Aceh. “Orang Aceh ramah-ramah. Tempatnya juga bersih dan rapi. Kalau setiap hari seperti ini rasanya nggak mau balik lagi ke Malaysia, ingin menetap di Aceh saja.” Ungkap Ashraf.
Ustadzah Zikrina, salah seorang dewan guru Insan Qurani, menyampaikan bahwa dirinya beserta anggota dewan guru lainnya juga merasa sangat senang mengajarkan siswa SBPI. “Mereka semua sangat bersemangat, aktif dan antusias dalam belajar. Sehingga membuat kami para muallim tidak pernah bosan mengajarkan mereka.” Ujar Ustadzah Zikrina.
Selain aktif, ustadzah Zikrina juga menyoroti sikap ta’dhim yang ditunjukkan para peserta kepada guru-guru Insan Qurani. “Muallim Insan Qurani sangat nyaman mengajari adik-adik dari SBPI. Kami selalu tidak sabar menunggu giliran untuk masuk lagi ke kelas mereka.”
“Saat awal mereka tiba, adik-adik terlihat takut salah saat berbicara bahasa Arab dengan kami. Setelah beberapa hari, mereka mau berbicara dengan kami dan sudah tidak takut lagi berbicara dalam bahasa Arab baik di dalam maupun di luar kelas.” Tutup ustadzah Zikrina.
Leave A Comment