Berbagai macam kisah inspiratif ditemukan dalam acara pergelaran MQK I 2019 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh.

Salah satunya kisah dari Zikrina (22), yang berasal dari Dayah Insan Qurani, Kecamatan Suka Makmur, terpilih sebagai salah seorang peserta yang mewakili Kabupaten Nagan Raya, di ajang ini untuk lomba Cabang Bahasa Arab.

Zikrina tidak menyangka kalau dirinya terpilih menjadi menjadi salah seorang dari peserta yang akan membawa nama daerahnya di ajang MQK.

Baca Juga: Segenggam Iman Untuk Anak kita

Meskipun kabar terpilih menjadi perwakilan yang akan berlaga di MQK tingkat provinsi, dianggapnya mendadak, tetapi tidak menyurutkan semangat untuk bersaing dengan rivalnya dari penjuru Aceh lainnya.

Dengan tekad yang tulus dan rasa optimis, kini Zikrina telah mampu menyisihkan rivalnya yang lain menuju final.

Wanita yang ramah senyum ini, pada awalnya hanya ingin tampil membawa nama daerah, namun lolos ke babak final merupakan sebuah anugerah baginya, berkat doa orang-orang terdekat.

Sudah sampai di final, Zikrina masih belum mau berharap muluk-muluk jika dirinya nanti terpilih sebagai juara.

Soal keputusan Dewan Hakim kita serahkan semua kepada Allah. “Alhamdulillah, Tawakkaltu A’lallah,” jawab Zikrina ketika ditanya bagaimana perasaannya terhadap kuputusan Dewan Hakim nantinya.

Jika nantinya keputusan juri memihak kepadanya, dia akan mempersembahkan hadiah yang akan diperolehnya untuk daerah yang dicintainya, kepada orang tua, serta untuk investasi pendidikannya di masa yang akan datang.

Baca Juga: Jangan Adu Otot Dengan Guru

Menurutnya, jika nanti dia mendapatkan juara, maka dalam hadiah itu ada hak mereka-mereka yang dispesialkan, terutama kepada anak yatim tempat dia menimba ilmu selama ini.

Zikrina merasa, kehadiran dirinya di Banda Aceh juga tidak terlepas dari doa-doa mereka yang telah berpisah dari orang tuanya.

Kekuatan doa itu dia rasakan dan membuat dirinya lebih kuat dalam mengikuti semua tahapan sebelum menuju final.

Sheran Thahirah, sahabat yang menemani Zikrina di Banda Aceh, menyakui bahwa Zikrina adalah gadis yang optimis.

Di mata Sheran, Zikrina tidak hanya sebatas sahabat, namun kadang-kadang juga menjadi tempat belajar yang baik. Sheran mengakui, dulu diri pernah belajar bahasa Arab pada Zikrina.

“Zikrina orangnya potensial, baik dan pandai, dulu saya yang dilatih olehnya,” tutur Sheran mengagumi sahabatnya.

Semoga Zikrina bisa juara agar dia nanti bisa menunaikan janjinya.[]

Artikel ini juga telah dimuat di:

AcehTrend.com

Serambinews.com