Kunjungan 7 Santri anggota Departemen Jurnalistik Organisasi Santri Dayah Insan Qurani (OSDIQ) ke Kantor Pusat Media Serambi Indonesia, Kamis (16/1/2020), disambut langsung oleh Pemimpin Redaksi, Zainal Arifin M. Nur dan dua wartawan Serambi Indonesia, Mawaddatul Husna dan Misran Asri.

Menurut Adinda Salsabila, salah seorang santri yang ikut dalam kegiatan ini, kegiatan kunjungan ini merupakan salah satu program Departemen Jurnalistik Dayah Insan Qurani untuk mengenal lebih dekat proses penerbitan berita di Serambi Indonesia.  Selain itu, pihaknya juga ingin tahu lebih jauh bagaimana cara menghasilkan berita yang faktual dan dipercaya publik.

Dalam diskusi bersama Pemimpin Redaksi di ruang kerjanya, Zainal Arifin menuturkan bahwa Serambi Indonesia didirikan pada tahun 1989. Namun, pada tahun 2004 bangunan kantor Serambi Indonesia di desa Baet, Aceh Besar, hancur diterjang Tsunami. Hanya berselang 6 hari pasca Tsunami, koran Serambi Indonesia terbit kembali dengan menggunakan mesin cetak yang ada di Lhokseumawe. “Serambi merupakan satu-satunya media yang berhasil melewati konflik bersenjata dan terjangan tsunami.” Ungkap Zainal.

Selain koran Serambi Indonesia, PT. Aceh Media Grafika yang menaungi Serambi Indonesia juga mencetak koran Prohaba. Berbeda dengan koran Serambi, Prohaba dikhususkan untuk memuat berita kriminal, seperti pengungkapan kasus narkotika, pembunuhan, penganiayaan, dan lainnya. Sehingga koran Prohaba kerap dikenal masyarakat sebagai koran kriminal.

Selain itu Serambi juga memproduksi berita dalam bentuk audio melalui radio Serambi FM. Serambi FM menyiarkan berita selama 18 jam dalam sehari. Tidak hanya itu, Serambi juga memproduksi berita dalam bentuk audio visual melalui Serambi TV dan Kompas TV.

Baca Juga:

Pimred Serambi : Jurnalis Harus Memiliki Sifat Pemberani

Pimred : Serambi Indonesia Hadapi Konflik dan Tsunami

Pimred : Kantor Media Serambi Indonesia Tidak Pernah Tidur

Dalam kesempatan tersebut, Pemimpin Redaksi juga menyempatkan diri untuk berbagi ilmu jurnalistik kepada santri. Menurutnya sebuah koran yang biasa dibaca oleh masyrakat memuat berita seperti berita laporan, tulisan khas, tulisan opini, essai, editorial, dan talk show.

Menurut Zainal, bagian terpenting dari sebuah koran ialah headline. Headline merupakan hot news yang terdapat pada halaman pertama koran. “Tidak hanya penting, tetapi headline juga harus mempunyai daya tarik yang kuat bagi pembaca, dan terdapat kedekatan dengan masyarakat sekitar. Sehingga dengan demikian koran tersebut menjadi menarik dan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat.” Ujar Pemimpin Redaksi kepada Tim Jurnalistik Insan Qurani.

Selain berdialog dan belajar langsung dengan Pemimpin Redaksi, Tim Jurnalistik Insan Qurani juga diajak berkeliling ruang redaksi, tempat wartawan dan pemimpin redaksi biasanya merencanakan peliputan berita, menulis dan mendesain layout sebelum dicetak. Tim Jurnalistik Insan Qurani juga berkesempatan melihat dan mencoba peralatan di ruang siaran Serambi FM, melihat proses produksi video Kompas TV, juga melihat langsung mesin cetak koran di ruang percetakan.

Terima kasih Serambi Indonesia!

 

Laporan dari : Adinda Salsabila
Santri Anggota Departemen Jurnalistik Organisasi Siswa Dayah Insan Qurani (OSDIQ)