Pimpinan Dayah Insan Qurani, Ustadz Muzakkir Zulkifli, S.Ag, menutup secara resmi praktik amaliatut tadris tahun 2020 pada Jumat (6/3/2020). Sebanyak 97 santri kelas akhir mengikuti kegiatan ini.
Amaliatut tadris merupakan kegiatan praktikum mengajar dengan menggunakan bahasa arab dan bahasa inggris oleh santri kelas akhir Madrasah Aliyah Dayah Insan Qurani Aceh Besar. Kegiatan rutin tahunan ini juga merupakan syarat kelulusan.
Ustadz Irhami Razali M.TSOL, kepala MA Insan Qurani mengatakan, santri secara umum tampil mengajar dengan baik dengan menggunakan bahasa asing.
“Ini semua akan menjadi kenangan yang baik, tidak akan mereka dapatkan di luar dayah.” Katanya.
Kepala Madrasah berharap santri menjadikan amaliyah tadris sebagai pengalaman yang dapat diceritakan, dikenang, dan diambil pelajaran di baliknya.
“Dari kegiatan ini bukan hanya pengajar dan santri yang diajar yang belajar, tetapi musyrif sebagai pengawas juga turut ikut belajar. Musyrif amaliatut tadris melihat, menilai, dan mengambil hal positif yang bermanfaat.” Lanjutnya.
Dari 97 santri kelas akhir, 5 di antaranya terpilih sebagai pengajar terbaik (best teacher). Kelima santri tersebut adalah Rijal Bahnur, Muhammad Ammar Qais, Sayed Musyraf, Humairah, Churin Maqsurah.
Churin Maqsurah mengatakan, ia mempersiapkan diri selama lima hari untuk tampil mengajar adik kelas dalam bahasa inggris dengan tema ‘much and many’.
“Ada rasa takut karena mengajar di depan orang-orang yang saya kenal. Benar-benar nggak nyangka akan jadi best teacher.” Ungkapnya.
Ia menyarankan agar siapa pun yang akan tampil mengajar untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Reporter : Departemen Jurnalistik OSDIQ
Leave A Comment