Pengurus Baitul Quran Al Fawwaz Medan mengunjungi Dayah Insan Qurani Aneuk Batee, Sabtu malam (22/8/2020) dan menyerahkan waqaf 100 eksemplar al Quran kepada Dayah Insan Qurani.

Berdasarkan informasi dari ustadz Zarqali, pembina Tahfidzul Quran Insan Qurani, kedatangan tim dari Medan, Sumatera Utara tersebut dalam rangka silaturrahmi dan berbagi teknik menghafal al Quran.

“Salah satunya mereka mempresentasikan metode menghafal tikrar.” Sebut Ustadz Zarqali.

Salah satu perwakilan Baitul Quran al Fawwaz, Ustadz Ruslan menyampaikan bahwa metode menghafal Quran tikrar ini digagas oleh Ustadz Hamim Thahari pada tahun 2018 dan berkembang sangat pesat di Indonesia.

Metode tikrar menitikberatkan pada pengulangan bacaan al Quran yang sangat sering. Sehingga bacaan al Quran yang dibaca dengan sangat sering otomatis akan terhafal dengan sendirinya. Metode ini sangat baik digunakan oleh santri yang ingin memutqinkan hafalan al-Qurannya.

Ustadz Ruslan, sebut Ustadz Zarqali, mengibaratkan seperti orang yang mendengar penjual tahu bulat. Irama khas penjual tahu bulat dadakan tersebut terhafal oleh warga yang setiap hari mendengar tahu bulat keliling dengan nada yang sama setiap harinya tanpa niat menghafal.

Selain menyampaikan teknik menghafal, Ustadz Ruslan, juga menyampaikan 3 hal yang sangat penting bagi seorang penghafal Qur’an. Pertama, seorang penghafal al Quran harus memiliki motivasi, mengetahui untuk apa ia harus menghafal Quran. Kedua metode yang tepat dalam menghafal al Quran. Dan ketiga terprogram. “Ini mencakup jadwal setoran serta lingkungan tempat ia menghafal.” Jelas ust Zarqali menirukan ulang keterangan Ust. Ruslan.

Selain berbagi teknik menghafal al Quran, tim Baitul Quran Al Fawwaz Medan juga menyerahkan waqaf al Quran sebanyak 100 eksemplar kepada Dayah Insan Qurani.

“Semoga menjadi shadaqah jariyah bagi yang mewaqafkan.” Pungkas Ustadz Zarqali.