“Banyak orang yang pandai menyampaikan namun tidak pandai menulis. Jadi bisa menulis itu adalah skill yang hebat dan bisa menulis itu sangat penting,” ujar Pemimpin Redaksi Harian Serambi Indonesia saat anggota Departemen Jurnalistik dan Humas Organisasi Santri Dayah Insan Qurani melaksanakan kunjungan ke Kantor Media Serambi Indonesia, Kamis (4/2/21).

Kunjungan 8 santri Jurnalistik dan Humas dipimpin oleh Sekretaris Yayasan, Ustaz Sanaul Khair dan Pembina Jurnalistik & Humas, Ustaz Rahmatul Fahmi. Kedatangan mereka disambut baik oleh Pimred Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur.

Santri berkesempatan belajar dan berdiskusi langsung dengan pemimpin media terbesar di Aceh tersebut di ruang kerjanya, sebelum diajak berkeliling melihat beberapa ruang kerja wartawan, radio, tv dan ruang percetakan di media yang ia pimpin itu.

Menurut Zainal, setiap orang harus bisa menulis. Termasuk juga santri.

“Sebab ketokohan seseorang dapat dibangun melalui kemampuan menulisnya. Banyak tokoh besar di masa lalu, maupun tokoh yang kita kenal saat ini merupakan mereka yang meninggalkan karya tulis. Anak-anak saya ini juga harus terus belajar hingga mampu menulis dengan baik.” Terangnya.

Saat sesi tanya jawab, Faradita Rustiaputri menggunakan kesempatan tersebut untuk menanyakan kondisi Serambi Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Ia ingin tahu, apakah Serambi juga terdampak pandemi.

Mendengar pertanyaan tersebut, Zainal Arifin M. Nur menjelaskan jika Serambi Indonesia tetap berjalan seperti biasa dan tim media saling menguatkan antar sesama. Hal tersebut yang membuat media ini mampu bertahan di tengah pandemi.

“Hanya saja sejak pandemi, kami lebih sering melakukan rapat redaksi melalui grup whatsapp. Biasanya sebelum pandemi rapat ini sering kami adakan di ruang redaksi. Sebab sangat rawan untuk berkumpul di tengah keadaan seperti ini.” Jawab Zainal.

Ia berpesan kepada santri agar menjadikan menulis sebagai budaya. Bahkan termasuk ketika mendapat kritikan, agar dapat membalasnya dengan tulisan, bukan dengan demo.

Ia juga berharap agar santri Dayah Insan Qurani dapat ambil bagian untuk memajukan bangsa melalui karya tulis.

“Semoga lahir penerus dari generasi bangsa yang gigih dalam memajukan bangsa melalui karya-karya tulisan. Juga semoga Dayah Insan Qurani dapat mencetak insan madani dan insan qurani.” Harap Zainal.

Putri mengatakan, ia dan teman-temannya banyak mendapatkan pengetahuan baru tentang dunia jurnalistik dari Pimred Serambi Indonesia.

“Pak Zainal menjelaskan dengan detil kepada kami bagaimana cara membuat karya jurnalistik yang baik hingga mau dimuat oleh media, juga bagaimana seharusnya seorang wartawan itu bersikap.” Ujar Wildan.

“Beliau juga bercerita pengalamannya sebagai seorang pimpinan redaksi, juga wartawan dan berpesan pada kami agar mencapai sesuatu dengan usaha dan doa.” Lanjutnya.

Setelah berdiskusi selama 2 jam, santri diajak berkeliling ke ruang redaksi, ruang siar radio Serambi FM, ruang taping Serambi on TV dan Kompas TV,  juga ke ruangan cetak yang penuh dengan bal kertas koran dan mesin cetak besar. Santri juga diajak berfoto dengan Bos Media itu di balkon lantai 2 gedung Serambi Indonesia.

Reporter : Adinda Nurlija, Azka, Putri
Departemen Jurnalistik & Humas OSDIQ Dayah Insan Qurani