Sebanyak 9 santri Dayah Insan Qurani mengkhatamkan hafalan al-Quran 30 juz selama mengikuti program Karantina Tahfidz Ramadhan 1442 H yang berlangsung di kampus Dayah Insan Qurani sejak 17 April lalu hingga 2 Mei 2021.

Kesembilan santri tersebut yaitu Ghania Khalida Bilqisthi, Gina Khairunnisa, Ruhdiana Saldi, Azmira Vonna, Cut Nabila Badrina, Vaizul Azkya, M. Imam Aulia, M. Fuadi, dan Gamma Burhan Putra.

Selain kesembilan santri tersebut, 19 orang santri lainnya mampu menambah jumlah hafalan al-Qurannya di atas 5 juz. Capaian hafalan terbaik diraih oleh Arina Nabilatunnisa, santri kelas 10 Aliyah, yang mampu menambah 8 juz hafalan al-Qurannya. Selain itu dari santri putra diraih Vaizul Azkya, santri kelas 11 Aliyah, dengan capaian 7,7 juz sekaligus mengkhatamkan hafalan al-Qurannya.

Program Karantina Tahfidz Ramadhan diikuti oleh 176 santri putri dan 203 santri putra. Selama 15 hari tersebut, setiap peserta kegiatan melakukan setoran hafalan baru dan melakukan muraja’ah hafalan al-Qur’annya bersama para Ust. dan Ustdzah Dayah Insan Qurani setiap hari.

Video Liputan khusus Radio Republik Indonesia di Dayah Insan Qurani

Pimpinan Dayah Insan Qurani, Ust. Muzakkir Zulkifli, S.Ag mengucapkan selamat kepada seluruh santri peserta karantina al-Quran. Menurutnya, berapa pun tambahan jumlah hafalan al-Quran yang diraih oleh santri merupakan karunia Allah dari hasil dari usaha keras santri yang mesti dihargai.

“Selamat untuk anak-anak semuanya. Istiqamahlah dan rawatlah hafalan al-Quran ananda.” Pesan pimpinan dayah.

Pimpinan dayah juga berharap agar santri bersungguh sungguh dalam menambah dan menjaga hafalan yang telah diperoleh, agar tidak hilang begitu saja.

Ketua Bidang Tahfidz Dayah Insan Qurani, Ust. Afdhal Mufasir, mengatakan setiap santri memiliki kemampuan berbeda dalam menghafal al-Quran. Ada yang cepat bertambah, ada juga yang lebih lambat. Kunci keberhasilan pihaknya dalam membimbing tahfidz santri adalah dengan tidak membeda-bedakan santri dalam menghafal al-Quran.

“Syarat utamanya harus lancar membaca al-Quran dan tajwid. Untuk hafalannya tergantung pada kemampuan santri masing-masing. Tidak kita paksa dan beda-bedakan. Pengasuh hanya menjaga motivasi santri agar tetap tinggi. Sebab kami yakin, jika motivasi terjaga, dengan izin Allah semua santri akan mampu khatam 30 juz baik itu dengan cepat atau butuh waktu lebih lama. Kali ini alhamdulillah ada 9 orang yang khatam. Luar biasa.” Ujar Ust. Afdhal.

Ust. Afdhal juga menambahkan, usai santri kembali dari liburan Ramadhan dan Idul Fitri nanti, pihaknya akan kembali fokus untuk melakukan muraja’ah al-Quran bagi yang mengikuti Karantina Tahfidz Ramadhan ini.

“Santri Insan Qurani hanya boleh menambah jumlah hafalan al-Quran jika telah lancar sepertiga dari keseluruhan hafalan al-Qurannya. Ini salah satu cara kita untuk merawat hafalan santri. Tidak hanya menambah jumlah hafalannya saja.” Tambahnya.