Oleh : Najwa (Santri Madrasah Aliyah Insan Qur’ani)

Menyandang pada tahta,

Berasas mahkota tanpa permata.

Purnama nan jelita,

Indah dan tajam dalam menata.

 

Hari tak luput oleh ancaman,

Meski sang pawang tak beranjak walau sebentar.

Tersemat kelopak merah,

Menghias Columbus di setiap ledakan.

 

Bukankah ini bunga?

Hangat nan merah,

Berbaur dengan serbuk yang menyesak.

Jauh dengan tanah,

Terlambai sepoi dengan sang takdir.

 

Bukan kupu-kupu,

Melainkan elang dan juga jalak.

Terbentuk kawah sang pendosa,

Bersiap kelak akan menerkam.

 

Bukan puisi,

Hanya pesan untuk pelalai.

Gejolak tak akan terlambat,

Melainkan terus melambat.

 

Awan masih berpihak,

Sebelum topan datang membawa panas.

Sadarlah!

Syair tak ranum dengan khianat,

Hati tak mudah lusuh sebatas lugas.

 

Penguat dari mahkota sang tahta,

Merah ini bergejolak meski langit membentang dinding.

Sang kuasa tetaplah yang paling kuasa.

 

Hindari!

Biarkan hati menjauhi fiksi,

Agar netral sejenak menghampiri.

 

Pahamilah,

Semua ini hanya teruntuk Lillah.

 

Aneuk Batee,26 November 2020

Nama : Najwa

TTL : Medan,2 Maret 2005

Alamat : Jln.Abdurrahman, Des.Pasar, Kec.Singkil, Kab.Aceh Singkil

Hobi : Menulis,Membaca,Melukis

Media sosial : ~ Instagram : @najwa.ja_